Apa itu nama domain, dan bagaimana domain bekerja? Jika Anda seorang pemula, mungkin Anda sudah tahu bahwa Anda memerlukan domain untuk membuat website.

Namun, banyak pemula yang bingung antara nama domain dengan website atau layanan hosting website. 

Jika Anda baru memulai, maka semua istilah yang berbeda ini mungkin terdengar terlalu teknis.

Dalam panduan untuk pemula ini, kita akan menjawab apa itu nama domain dan bagaimana domain bekerja. 

Apa Itu Nama Domain?

Secara sederhana, nama domain adalah alamat yang diperlukan untuk membuka dan mengakses sebuah situs web.

Dalam analogi, website Anda dapat diibaratkan sebagai sebuah rumah. 

Layanan website berperan sebagai tanah di mana rumah Anda berdiri, dan nama domain adalah alamat yang memungkinkan orang mengunjungi rumah tersebut.

Dengan demikian, domain menjadi komponen kunci dalam sebuah situs web. Nama domain sendiri terdiri dari dua elemen utama, yakni nama situs dan ekstensi. Sebagai contoh, Facebook.com mencakup nama situs (Facebook) dan ekstensi (.com).

Proses registrasi nama domain diawasi oleh ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers).

ICANN menetapkan ekstensi yang dapat digunakan dan menyimpan database sentral yang berisi informasi pengarah nama domain.

Baca juga : Pentingnya SEO Untuk Website Untuk Jangkau Pasar Lebih Luas!

Fungsi Domain

Nama domain tidak hanya digunakan untuk mempermudah cara pengunjung menemukan situs web Anda. Di bawah ini, kita akan melihat beberapa alasan lain mengapa nama domain digunakan.

1. Memiliki Kepemilikan dan Kendali

Memiliki Kendali Mungkin yang paling penting, nama domain memberikan Anda kepemilikan atas alamat website Anda. 

Tidak ada orang lain yang dapat mengklaimnya selama Anda sudah mendaftarkannya. 

Ini memberikan Anda kendali penuh atas website yang dituju, register nama domain yang menjaganya, informasi yang terkait dengan akun nama domain Anda, siapa yang mengelolanya, dan apakah Anda ingin menjualnya.

2. Memperkuat Identitas Brand 

Nama domain yang sesuai atau menyerupai nama perusahaan Anda dapat membantu Anda membangun identitas brand online yang konsisten. 

Seorang pengunjung yang berpindah dari halaman depan website Anda ke blog atau basis pengetahuan, misalnya, akan melihat bahwa nama domain inti tetap konsisten, begitu juga dengan elemen-elemen lain seperti skema warna dan tipografi.

Baca juga: 10 Hal Wajib Yang Harus Dimiliki Online Shop

3. Membangun Kepercayaan

Nama domain yang sejalan dengan nama perusahaan Anda membantu membangun kepercayaan dan membuat website Anda terlihat lebih sah dan profesional di mata pengguna. 

Hal ini membangun kepercayaan dengan pengunjung sehingga mereka merasa nyaman untuk melakukan tindakan, seperti mengisi survei atau formulir pada halaman website dengan nama domain yang sama.

Beberapa pembuat website mungkin memberikan subdomain berbasis template kepada pengguna gratis, seperti accountname.wixsite.com/address. 

Namun, situs website kustom yang dilengkapi dengan nama domain khusus seperti accountname.com mungkin terlihat lebih kredibel dan profesional bagi pengunjung yang datang!

4. Mudah Diingat Pelanggan

Jika nama domain Anda mudah diingat, pengunjung dapat dengan mudah mengetikkannya di kolom pencarian mereka. 

Hal ini dapat menghasilkan lebih banyak lalu lintas langsung ke situs Anda. 

Sebagai contoh, T-Bones Great American Eatery memiliki nama domain yang singkat dan mudah diingat: t-bones.com. 

Ini jauh lebih mudah diingat daripada alternatif seperti t-bonesgreatamericaneatery.com.

5. Untuk Tampil Beda dari Kompetitor

Nama domain yang sederhana namun menarik dapat membuat Anda berbeda dari situs-situs pesaing yang memiliki nama domain yang kuno atau membingungkan.

Sebagai contoh, jika Google dinamai BackRub, mungkin tidak akan bersaing dengan baik dengan Yahoo dan mesin pencari lainnya.

6. Untuk Membangun Otoritas

Selain memperkuat brand Anda, nama domain juga dapat membantu Anda memperkirakan seberapa besar kemungkinan website Anda akan muncul dalam Search Engine Results Page (SERP) dibandingkan dengan pesaing Anda. 

Sebagai aturan umum, semakin tua sebuah domain, semakin besar otoritasnya. 

Hal ini karena sudah memiliki waktu untuk mengumpulkan konten berkualitas, tautan internal, dan tautan balik.

Bedanya Nama Domain dengan URL

Walaupun mirip, terdapat perbedaan antara domain dan URL (Universal Resource Locator).

URL merupakan alamat website lengkap yang dapat memandu pengunjung ke halaman tertentu di situs. Sebaliknya, nama domain adalah sebagian dari URL.

Struktur URL melibatkan protokol, domain, dan path (jalur). Protokol memberikan informasi apakah situs website memiliki sertifikat SSL. 

URL hanya akan menyertakan path jika mengarahkan pengunjung ke halaman khusus di suatu situs website.

Selain itu, terdapat juga FQDN, atau Fully Qualified Domain Name (nama domain yang sepenuhnya memenuhi syarat). FQDN adalah versi lengkap nama domain, yang juga mencakup nama host.

Berbagai Jenis Domain

Setiap nama tidak selalu mengikuti pola dan norma yang serupa. 

Meskipun domain .com adalah yang paling umum digunakan, mencapai sekitar 46,5% dari seluruh situs web di seluruh dunia, masih terdapat pilihan lain yang dapat Anda pertimbangkan, seperti domain .online dan .store.

Di bawah ini adalah beberapa jenis domain yang banyak digunakan:

1. Top Level Domain (TLD)

Sesuai dengan namanya, Top Level Domain atau TLD merupakan nama tingkat atas dalam Sistem Nama Domain (DNS) di Internet. 

Terdapat ribuan TLD yang dapat Anda pilih, dan beberapa yang paling umum meliputi .com, .org, .net, dan .edu.

Daftar resmi TLD dikelola oleh organisasi yang disebut Internet Assigned Numbers Authority (IANA) dan dapat Anda lihat di sini. 

IANA mencatat bahwa daftar TLD juga mencakup ccTLD dan gTLD, yang akan kami bahas selanjutnya.

2. ccTLD (Country Code Top Level Domain)

ccTLD hanya memanfaatkan dua huruf berdasarkan kode negara internasional, contohnya .us untuk Amerika Serikat, .jp untuk Jepang, dan .id untuk Indonesia.

Umumnya, pengguna ccTLD adalah perusahaan yang mendirikan situs khusus untuk wilayah-wilayah tertentu, dan hal ini dapat memberi tahu pengunjung bahwa situs yang mereka kunjungi sesuai dengan tujuan yang valid.

3. gTLD (Generic Top Level Domain)

Pada dasarnya, Generic Top Level Domain (gTLD) merupakan TLD yang tidak menggunakan kode negara. Sebagian besar gTLD memiliki penggunaan khusus, seperti .edu untuk situs web institusi pendidikan.

Anda tidak diwajibkan memenuhi persyaratan tertentu untuk mendaftarkan gTLD, berbeda dengan .com yang tidak selalu ditujukan hanya untuk situs web komersial.

Contoh lain dari gTLD termasuk .mil (militer), .gov (pemerintah), .org (lembaga nirlaba dan organisasi), dan .net yang awalnya diciptakan untuk penyedia layanan internet (ISP), tetapi saat ini dapat digunakan untuk berbagai bidang.

Kesimpulan

Jika Anda ingin memiliki nama domain, Anda perlu membeli dan mendaftarkannya. 

Untuk melakukannya, kunjungi registrar nama domain, seperti GoDaddy atau Google Domains, masukkan nama domain yang diinginkan, periksa ketersediaan dan harganya, dan kemudian beli jika sesuai dengan anggaran Anda. 

Dari situ, Anda dapat mengaitkan nama domain tersebut dengan server dan penyedia hosting Anda, sehingga website Anda dapat diakses melalui alamat website tersebut.

DapurWeb menghadirkan solusi pengoptimasian website secara maksimal, sekaligus juga memberikan pengalaman pengguna yang optimal.

Kami berkomitmen untuk menciptakan website yang mencerminkan identitas unik Anda, menghasilkan interaksi pengguna yang positif, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.